Tuesday, January 14, 2020

CERITA NGENTOT DIAJAK NGEWE SAAT SEDANG MASAK

CERITA HOT DIAJAK NGEWE SAAT SEDANG MASAK

 

CERITA SEX SAAT SEDANG MASAK


Pada saat itu Sinta mengundangku untuk datang ketempat kostnya, Dia akan memasak nasi goreng Sosis kesukaanku, Sinta juga mengatakan di telepon dengan suara manjanya bahwa aku bukan hanya diundang makan malam.

Aku juga diminta untuk menemani rasa sepinya dengan menginap disana, Aku terbahak mendengar ucapan sinta yang terus terang itu, Permintaan Sinta memang masuk akal.
Akhir minggu itu memang hari hari terakhir menjelang libur panjang akhir tahun, Sehingga seluruh teman teman Kostnya telah pulang kedaerah asal mereka masing masing.

Sementara Ibu kost meminta Sinta tingggal sampai dengan hari Minggu malam untuk menjaga rumah, Karena mereka sekeluarga akan pergi ke Bandung untuk menghadiri acara resepsi pernikahan salah satu saudaranya, Sehingga akhirnya hanya ada sinta seorang diri di Pavillion Kost sementara seorang pembantu lain tinggal dirumah induknya.

Kerika aku tiba dirumah kos Sinta ia nampak sedang menyiapkan Nasi goreng sosis di Sebuah di sebuah Pantry kecil didalam Pavillion , Ia segera menawarkan minuman kepadaku dan mempersilahkan aku untuk mengambilnya sendiri dari dalam kulkas kecil disudut Pantry itu, Aku memilih sekaleng Coca Cola kesukaanku sambil mengobrol kiri kanan Sinta meminta Maaf Kepadaku karena ia harus kembali bekerja di Pantry untuk menyiapkan makanan.

Aku mengatakan Nggak apa apa sinta lalu ikut menyusulnya ke pantry yang terletak dibagian belakang kamarnya, Aku berdiri didepan pintu Pantry dengan sekaleng Coca cola dingin ditanganku melihat Sinta sibuk mencuci sayuran segar untuk pelengkap nasi gorengku nanti, Disebuah Pangan keramik bermotif ikan ikan kecil Warna Warni.

Pantry dirumah kos santi walaupun ukurannya relatif kecil tetapi sangat bersih , Ditengah tengah ruangannya terdapat sebuah meja Tempat sinta saat ini menyiapkan masakannya itu.

Tubuhnya membelakangiku hanya dibungkus Rok span pendek dari kain tipis dan badannya dibalut kaos tanpa tangan, sambil berbicara kesana kemari aku diam diam memandangi tubuh Sinta, Jelas sekali tubuhnya yang menggairahkan itu tidak memakai sepotong pakaian dalam dan tidak ada celana dalam tidak ada Bra.

kain tipis yang dipakai sebagai rok itu tak mampu melindungi cahaya menerawang memperlihatkan bayangan dua paha yang mulus. Kaosnya juga terlalu sempit tidak bisa menyembunyikan keindahan Payudaranya yang padat membusung itu.

Pemandangan seperti itu adalah magnet yang amat kuat menarikku untuk segera mendekat , Diam diam aku meletakkan kaleng minumanku lalu berjalan tanpa suara sekejap aku sudah sampai dibelakang Sinta, Dekat sekali sehingga harum tubuhnya tercium jelas , lalu aku mencium tengkuknya.

Hei . Sinta menjerit kaget , Mas jangan gangguin Sinta dong... Ntar makanannya jadi gak enak loh.
Aku tidak peduli aku terus menciumi tengkuk yang dipenuhi rambut rambut hitam halus itu harum sekali tengkuk itu , Sinta menggeliat , Mnecoba menghindar tetapi nyatanya ia tidak sungguh sungguh menghindar cuma bergerak gerak sedikit saja.

Apalagi kini aku mendesak kedepan menyebabkan Sinta terjepit diantara tubuhku dan meja Pantrynya , Tanganku mengusap usap bukit indah dibelakang Sinta Sesekali aku meremasnya.

Tanganku yang lain sudah merayap kedepan menjamah sebuah payudara Sinta yang bergoyang goyang seksi setiap kali ia menggelinjang.
"Ohhhh...Ohhh.... jangan sekarang" Sinta Mendesah menggerak gerakkan bahunya mencoba menghindari ciumanku di sepanjang pangkal lehernya tetapi dalam hatinya ia berkata lain dan berharap aku tidak segera mengakhirinya.

Aku memang tidak Berhenti tanganku merayap kebawah , menyingkap rok yang dikenakan Sinta, Memang betul ia tidak bercelana dalam dan pemandangan indah segera terpampang.
Sinta memeiliki bagian belakang yang mempesona, Kenyal padat dan menonjo; mengundang seleraku , Dengan gemas aku meremas remas membuat santi menjerit kecil sambil menahan geli, Kedua tangan Sinta kini tak bisa meneruskan pembuatan hasil gorengnya dan berpegangan dibibir meja antara bertahan dan menyerah.

Dengan jari tengahku aku menelusuri celah sempit diantara dua bukit kenyal dibokong yang seksi itu, Sinta menggelinjang merasakan kenikmatannya mulai terbangun dibawah sana.
Apalagi jari itu semakin lama semakin kebawah lalu agak kedepan menyelinap kegerbang kewanitaannya dari belakang. Wooowww Sinta merengganggan kedua pahanya tidak tahan mendapat perlakuan seperti itu.

Sementara tanganku yang lain kini masuk menelusup ke kaos sinta, Menjalan menuju bukiy payudaranya yang membusung. Ohhhhh hangat sekali telapak tanganku merayapi perutnya naik kebagian bawah dadanya lalu menyelinap di antara kedua payudaranya Sebelum akhirnya naik kesalah satu puncaknya.

Sinta menggeliat dan menggerang pelan ketika telapak tangan itu berputar putar dingan diatas puting susunya.. Ochhhh geli sekali rasa puncak puncak payudara Sinta membuat tubuhnya bergetar pelan, kepala sinta berputar putar seperti seorang Olahragawan sedang Warming up karena bibirku menjalari Lehernya mengendus endus tengkuknya lagi membuat sinta kegelian.

Tiba tiba aku membalikkan tubuh sinta membuat ia menjerit kaget dengan segenap kekuatan , Aku sanggup memutar tubuh sampingnya dengan cepat dan tidak itu saja aku bahkan sudah mengangkkat sinta dan mendudukkannya di atas meja Pantry yang disana sini dipenuhi bahan bahan mentah masakannya Nasi Putih , Sosis, Sayuran, Sambal, Saus , Tomat minyak dan mentega. 

Lalu aku berjongkok dan sinta tau apa yang akan aku lakukan dengan gerak cepat aku menyingkap roknya sehingga membuat kewanitaannya terpampang bebas dalam terang lampu Pantry yang bagai siang hari, Jelas sekali terlihat kewanitaan Sinta yang terbalut bulu bulu Hitam lebat tetapi sangat rapi karena baru dicukur Harum karena baru dibasuh sabun wangi.

Bentuknya menyerupai buah ranum dengan bertahan ditengah menggiurkan sekali belahan itu lah yang segera aku ciumi aku telusuri dengan lidahku membuat Sinta Merintih nikmat dan memperlebar kangkangannya , Akupun membantu dengan tanganku mendorong kedua paha Sinta agar lebih jauh terbuka.

Kewanitaan sinta seperti direntang, Kedua bibir bibirnya yang tebal itu terkuak menampakkan lembah merah muda yang halus seperti Sutra dan licin seperti diminyaki. Aku menjilati bagian yang terkuak itu, Mndesak desakkan lidahku yang panjang ke dinding kewanitaan Sinta menimbulkan perasaan yang tak terperi dalam dirinya.


Occhh.., acchh.., ngg.., cuma itu yang bisa keluar dari mulut Sinta. Ia tidak tahu bagaimana mengungkapkan kenikmatan yang sedang dirasakannya.

Sinta tak kuasa menahan tubuhnya rebah di meja pantry. Untunglah meja itu cukup lebar untuk menampung seluruh badannya, walau kedua kakinya tetap bergelantungan, disangga oleh bahuku.
Rasa geli dan nikmat menjalar ke seluruh tubuh Sinta, meletupletup seperti air mendidih. Apalagi ketika lidahku bermain ain di daging kecil yang menonjol dalam lempitan bagian atas kewanitaannya.

Aku menggunakan jari jariku untuk menguak persembunyian Si Kecil Merah itu, menarik ke atas kulit tebal yang menyembunyikannya, sehingga tonjolan kecil yang berdenyut denyut lemah itu kini bebas terbuka.

Dengan ujung lidahku, aku menjilati si kecil, mengirimkan sejuta kenikmatan yang menjalar cepat ke seluruh tubuh Sinta, membuat wanita itu merintih rintih dan mengerang keras.
Salah satu tangan Sinta tak sengaja menyentuh botol saus tomat, menyebabkan isinya tumpah di atas meja. Terkejut, Santi bangkit dan memintaku berhenti sebentar. 

Bukan saja ia ingin menghentikan tumpahan saos tomat, tetapi ia juga punya ide cemerlang

Aku menghentikan ciumanku, sambil tetap menyenderkan kepalaku di paha Sinta yang putih mulus itu. Lalu aku mendengar Sinta berkata, Kita main main dulu yaa.., Mas?

Belum lagi aku menjawab dan mengerti apa maksud ucapannya, Sinta telah menuangkan saos tomat ke kewanitaannya.

Tersentak, aku mengangkat wajahku dan memandang takjub, melihat saos tomat berleleran keluar dari botol dan memenuhi celah kewanitaan Sinta. Acch,.. sebuah permainan baru!

Mas, bersihkan saus tomat itu dengan mulutmu, please.., desah Sinta nyaris tak terdengar. Botol saus tomat telah diletakkannya kembali.

Tanpa banyak bicara, aku langsung menjilati saos tomat itu. Sinta mendesah, memandangi kewanitaannya dilahap oleh mulutku. Oocch.., menggiurkan sekali pemandangan itu. Nikmat sekali rasanya dimakan seperti itu, dibumbui saos tomat.

Sinta mengerang, merasakan orgasme pertamanya akan segera tiba. Ia merebahkan kembali tubuhnya ketika aku tidak lagi hanya menjilat, tetapi juga mengulumngulum Si Merah Kecil yang dipenuhi saos tomat, menyedot nyedotnya seperti hendak membuatnya licin bersih.

Seketika, Sinta merasakan klimaks yang bergelora menyergap seluruh tubuhnya, dimulai dari selangkangannya dan menyebar cepat ke atas, membuatnya menggelepar gelepar seperti ikan kehabisan air.
Aku terus menyedot, mengulum, mengunyah ngunyah. Sinta berteriak teriak kecil, tak tahan menerima kenikmatan yang bertubi tubi itu.

Lalu permainan kami semakin menggila. Semakin spontan. Aku menemukan sebuah sosis matang tergeletak di dekatnya. Aku mengambil sosis sebesar ibu jari itu, dan sebelum Sinta tahu apa yang terjadi, sosis itu telah melesak ke dalam kewanitaannya.

Tadinya sinta mengira itu salah satu jariku dan ia mengerang merasakan kenikmatan diterobos daging licin, Tetapi dengan takjub ia kemudian sadar bahwa Jari itu perlahan lahan aku makan, Aku tarik keluar sedikit demi sedikit.

Sinta bangkit lagi memandangiku lahap memakan sosis yang agak basah berlumuran Cairan cintanya , Accchhh..... menggairahkan sekali pemandangan itu.

Dengan segera sinta mengambil lagi sebuah sosis ketika sosis pertama selesai aku makan dengan segera Sinta memasukkan sosis yang baru . Dengan cepat sosis ini aku makan pila lalu ketig dan keempat.

Sinta meregang merasakan kenikmatan yang unik menyerbu tubuhnya. Orgasme datang lagi bertubi tubi, sementara aku merasa birahiku semakin meningkat setelah menikmati sosis yang fresh from the oven itu

Aku bangkit, mengeluarkan kejantanan dari celanaku. Besar dan tegang sekali kejantananku. Sinta melirik ke bawah dari posisi berbaringnya.. Oocch, memandang kejantananku saja sudah cukup memberinya semangat baru.

CERITA SEX SAAT SEDANG MASAK

Sinta sangat menyukai milikku yang satu itu, sangat kenyal dan kuat, mampu bertahan dalam percumbuan yang panjang menggairahkan. Sambil mengerang, Sinta membuka kedua pahanya lebih lebar lagi, meletakkan tumit tumitnya di pinggir meja.
Dengan posisi seperti ini, Sinta bagai hewan kurban yang siap disembelih, di atas altar kenikmatan yang dipenuhi bahanbahan masakan

Pelan pelan aku menuntun kejantananku memasuki gerbang kewanitaannya. Kenyal sekali liang yang basah oleh aneka cairan itu termasuk saos tomat dan sosis.
Aku mula mula menggosokkan bagian kepala dari kejan=tanan ku yang telah mebesar , Ahhhhhh Sinta merasakan kegelian yang sangat membuatnya bergidik bergeletar.
Lalu perlahan lahan aku mendorong kejantanannya masuk, perlahan sekali Mili demi mili batang otor yang panas berdenyut itu melesak kedalam.

Ahhhh...ahhhh.ahhhhhhh Sinta mengerang seyiap kali kejantananku menembus masuk , setiap milik gerakanku menimbulkan percikan nikmat sehingga ketika akhirnya seluruh kejantanan itu tenggelam didalam :Liang kewanitaannya, Sinta langsung mencapai Orgasme ketiganya, Cepat sekali puncal birahi itu datang bergantian padahal aku belum lagi bergerak maju mundur.

Aku lalu menaburkan sayuran yang tadinya tengah dicuci dan dipersiapkan sebagai pelengkap nasi goreng diatas dada Sinta yang sedang berguncang guncang.
Warna hijau kuning dan merah segera menghiasi tubuh putih mulus itu, Sinta kegelian merasakan daun daun yang basah dan dingin melekat ditubuhnya yang panas terbakar birahi, Rasa yang amat kontras ini panas dan dingin menambah rangsang baru diri Sinta, Betul betul unik permainan cinta kami kali ini.

Benar benar spontan dan tanpa aling aling , Inilah yang selama ini di impikan Sinta jika bercinta, Beruntung sekali ia mendapatkan pasangan bercinta sepertiku.
'Sambil mulai menggerak gerakkan pinggulku menghujam hujamkan kejantananku, Akupun menunduk mulai memakani sayur sayuran , Sinta telah menaburkan saus tomat dan mentega cair diatasnya sehingga benar benar menjadi santapan lexat.

Sedap sekali rasanya memakan sayur di atas tubuh wanita yang menggairahkan ini sambil menikmati pula cengkraman otot kenyal di bawah sana yang mengurut urut kejantananku.
Aku bagai berada dilangit ketujuh fantasi seksualku tersulut dengan cepat membakar badanku, menyediakan energi berlipat ganda untuk terus bercumbu dan bercumbu lagi.

Sinta merintih mengerang merasakan bagian bagian dari tubuhnya ikut tergigit ketika aku menyantap sayuran diatas tubuhnya hal ini menambah nikmat permainan cinta kami dan sekali lagi tanpa dapat dicegah orgasme ke empat datang menderu memenuhi tubuh Sinta yang memang sudah sangat sensitif ini.

Sedikit saja gerakanku mampu menimbulkan kobaran birahi yang membahana , Sedikit saja aku maju mundur kan kejantananku Sinta sudah menjerti jerit kecil merasakan kenikmatan yang berlipat ganda. Pada saat Sinta mencapai klimaks aku menggigit seiris tomat di puting santi dan secara tal sengaja menggigit pula puting itu, Sinta menjerit karena ada rasa perih tetapi jeritannya segera berubah menjadi erangan karena aku pun segera menyadari kecelakaan itu dan mengubah gigitannya menjadi Kuluman.

Rasa perih bercampur dengan rasa geli cepat sekali membuat sinta menggeliat kuat dan pada gelombang gelombang besar puncak birahinya. Ketika semua sayuran telah habis aku tidak lagi memeiliki kegiatan lain selain menggenjot menghujamkan kejantananku, Setelah sekian lama menahan diri dan memberikan empat orgasme kepada Sinta kini aku membiarkan Klimaksku sendiri datang menyerbu.

Aku mempercepat hujaman kejantananku tidak mempedulikan sinta yang sebenarnya belum lagi selesai dengan klimaks terakhirnya , Sinta masih menggelepar gelepar merasakan alhir dari klimaks itu tetapi aku telah pula memberikannya kenikmatan baru, Tubuh sinta berguncang menggeliat meluncur hampir terjatuh dari meja yang kini Penuh ketingat bercampur air bekas sayuran , saos tomat dan sebagainya.

Aku cepat cepat menahan tubuh itu mencengkram bibirnya dengan kuat, Sinta cepat cepat pula berpegangan pada pinggir meja.
Dengan erangan yang menyerupai banteng terluka , aku akhirnya melepaskan Salvo Salvo birahiku , Menumpahlan banyak sekali lahar putih pekat yang muncrat sangat kuat dari ujung kejantananku.
Sinta entah sedang berada dilangit yang keberapa tidak bisa merasakan semprotan hangat didalam kewanitaannya, Karena ia sendiri sedang meregang menikmati kelimanya yang datang menyambung akhir Klimaks sebelumnya.

Kedua kakinya menjepit erat pinggangku matanya terpejam Mulutnya menganga dengan suara suara tertahan seperti orang tercekik, Payudaranya berguncang guncang hebat.
Sebuah desahan yang panjang akhirnya keluar dari mulut sinta, Setelah segalanya mereda aku terkulai menindih tubuh sinta , Meja Pantry berantakan botol saos tomat akhirnya terguling tanpa dapat dicegah untung botol itu kuat sehingga tidak jatuh berkeping tetapi isinya bermuncratan kemana mana bercampur potongan sayur , Tebaran nasi putih yang belum sempat di masak , Lelehan mentega cair dan beberapa buah tomat yang jatuh bergelindingan kacau sekali.

"Ohhhh.. mas kamu harus membantu Sinta untuk membersihkan Pentry" Begitu kata Sinta setelah kami mampu berbicara kembali
Berdua kami tertawa terbahak bahak mengenang kegilaan keedanan yang baru kami lakukan.

Makan malam kali ini terpaksa ditunda, setelah membersihkan Pantry, Sinta dan aku kehilangan Nafsu makan sebliknya setengah jam kemudian kami telah terlihat bergumul dikamar tidur. Percumbuan dilanjutkan tetapi dengan la,pu yang jauh lebih lambat dan dalam rentang waktu yang jauh lebih lama kami tak perlu khawatir karena di seberang tempat Kost santi ada Restoran Nasi Goreng yang buka 24 JAM

Promo Situs Pilihan.

No comments:

Post a Comment