CERITA BOKEP BERSETUBUH DENGAN TEMAN LAMA
Kejadian cerita dewasa bercinta dengan gadis yang masih sekolah ketika Rangga berumur 34 tahun, Rangga adalah seorang ayah yang mempunyai 3 anak Rangga bekerja dibidang medis dan kini tingal di jakarta selatan, Wajahnya lumayan ganteng sedangkan istri david berkulit hitam manis denan tinggi badan sekitar 160 cm,rambut lurus dan halus.
Kehidupan sex Rangga selama ini sangat normal bahkan Rangga termasuk laki laki yang mempunyai selera berhubungan sex yang sangat tinggi, tidak hanya sekarang bahkan sejak david berusia 17 tahun pada saat dirinya tumbuh dewasa.
Disuatu hari malam yang dingin Rangga sengaja menghabiskan waktu untuk kemesraan bersama istrinya, mereka berdua duduk bersama dengan posisi istri berada dipangkuan, Rangga menyentuh rambutnya dan tangannya bergerak ke leher istrinya, istri melenguh tangannya mencari dan mencoba meraih penis yang sudah tegang keluar celananya, tangan kanan rangga kemudian bergerak turun dari leher kearah pinggul istrinya bergeser turun dari pangkuannya menarik pahanya, otomatis dasternya terangkat dan ternyata istrinya tidak menggunakan CD.
Bahkan dengan istri, Rangga harus mendapatkan kepuasan , tetapi sebagai lelaki yang normal Rangga juga memiliki fantasai melakukan hubungan seks dengan wanita lain, Rangga sangat semangat dengan seorang perempuan yang kurus tinggi dan ramping dan memiliki payudara yang tidak terlalu besar, itulah gambaran sosok perempuan yang menjadi idaman Rangga, Menjelang hari Valentine Rangga teringat kejadian 5 tahun yang lalu dan Rangga mencoba untuk menuangkan dakam sebuah tulisan.
Antara 1997-1998 aku diberi tugas belajar di surabaya, kota surabaya sangat tidak asing bagiku karena disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan, aku memtuskan untuk tinggal di asrma karena aku tidak ingin merepotkan kerabatk, toh jua hanya eenam bulan, Setelah sampai di asrama aku langsung berusaha menata pakaian pakaian ke aalmari dan buku buku yang aku bawa ksun didala lemari.
Keesokan harinya aku berusaha mencari teman teman lamaku yang dulunya ada di kota ini, satu persatu mereka aku telepon, singkatnya ternyata aku telah kehilangan kontak dengan mereka , nomor noo mereka uda pada tidak aktif lagi, hanya ada satu yang nasih aaktif dia adalah hani usianya lebih tua dariku , hani sudah menikah dan memiliki dua anak. dulu kami pernah dekat sering bersama saat belajar kelompok.
Hani ini adalah keturunan Chinese cukup tinggi untuk seorang wanita berklit dan berdada rata, awalnya kita berdua hanya melakukan telepon satu sama lain, berdiskusi, makan dan pergi bersama sampai suatu hari pada pertengahan Februari dia menelponkuu sambil menangis tersedu - sedu dan dia mengatakan ingin bertemu denganku.
"Mas, bisa gak ita ketemu, aku pengen cerita".
"Bisa, okelah kita ketemu ditempat biasa"
Dengan lancer th 83an aku prgi menemuinya, setelah aku bertemu Hani mengajakku ke rumahnya.
"Aku tidak bisa melakukan ini, aku tidak ingin membuat susana keruh bersama suamimu" Ucapku ke Hani.
"Tidak apa apa, ayo pergi bersamaku", Ucap Hani.
Dalam perjalanan kami berbicara macam macam mulai ilmiah , Potik, sampai hal hal yang kotor.
"Mas, kapan kamu mau pergi ke jakarta?. Dia bertanya (Jadwal aku pulang kerumah setiap bulan).
"Mingu depan , emang kenapa?" tanyaku kembali.
"Tidak ada apa apa sih cuman pingin bertanya aja:.
"Masak sih cuma pingin bertanya saja, ..
"Masak sih cuma pingin nanya saja , pingin yang lain lain kan, Pingin nyoba ?" Jawabku.
"Hehehehe dasar ngeres aja yang ada dipikiran mas"
Setelah sampai ketempat tujuan, disebuah rumah yang tidak aku ketahui, hani membuka pintu.
'Ini rumah siapa ? serambi kotor penuh debu seperti beberapa hari tidak disapu, kebangetan deh" Tanyaku heran.
Ini rumah orangtuaku, kemarin habis dikontrakin, seminggu sekali aku kesini dan membersihkannya. Jawabnya sambil masuk kerumah gak terawat tersebut.
"Sebentar ya, aku mau masukin mobil dan segera kembali lagi".
Dalam pikiranku, "Meskipun teras penuh debu kotor, namun rumah ini gak pengap, cukup nyaman, Furniturnya juga masih bagus".
Hani mempersilahkanku duduk, sementara dia menyapu teras depan rumah tersebut.
"Anggap aja rumah sendiri mas, gak usah sungkan, aku mau bersih bersih bentar" Katanya.
"Iya , ini rasanya uda kayak rumah sendiri bersama istri sendiri" kataku sedikit menggodanya.
"Terserah deh, eh aku mau mandi dulu"ucap hani.
Otakku dipenuhi pikiran ngeres, ngebayangin lekukan payudara hani yang terlihat jelas dibalik baju transparannya yang dikenakan sehinggaputingnya sedikit terlihat menyembul, Ngomong ngomong ada apa memintaku datang ketempat ini? apakah kamu punya masalah yang serius , masalah apa itu ?. Aku bertanya lebih lanjut tanpa basa basi, ia pindah tempat duduk disebelahku,
"Masalah keluarga mas" Katanya.
"Apakah itu tentang sex?" Aku becanda dengannya.
"Ahh kamu tetap aja kaya dulu mas, sableng dan tidak jauh dari yang gitu gituan" tapi ada benernya sih. Meskipun tidak secara langsung. Jawabnya.
Kemudian hani bercerita panjang lebar intinya adalah rasa tidak puas sikap otoriter suaminya dan selalu disalahkan ketika ada ketidaksepakatan dengan suatu masalah. "Aku bener bener sudah capek mas Erik suamiku selalu berpihak sama ibunya ketika aku mencoba menjawab persoalan dengan mertua , justru mertuaku mengomel habis habisan" Tersisak ia mengakhiri kisahnya.
Ketika aku memegang tangannya dia hanya terdiam saja, kemudian berkata " Bolehkah aku bersandar di dada kamu mas?" aku mengangguk dan cepat cepat meraih dan membelai lembut rambut sebahunya, aku mencium keningnya dengan lembut, Hani mendongak dan berbisik pelan, "Mas aku membtuhkan dukungan kasih sayang dan belaian mesra".
Pada saat itu aku terhanyut dengan situasi yang dicipakannya sehingga tanpa merasa canggung au mencium matanya, kemudian hidungnya Hani mengeliat sehingga bibir kami bertemu, Hani berdiri dan berkata pelan sambil memelukku, "Pegang erat erat, aku milikmu sekarang".
Dengan lembut aku mencium bibirnya lagi, kami berpelukan seperti sepasang kekasih yang baru bertemu setelah berpisah lama dengan segunung kerinduan, setelah itu kami berdua kembali duduk, Dengan posisi hani duduk diangkuanku aku terus menyentuh rambutnya dan bergerak tanganku dilehernya , hani melenguh, tangannya mencari dan mencoba meraih penis yang sudah tegang keluar celanaku, Tangan kananku kemudian bergerak dari leher kearah pinggul, Hani bergeser turun dari pangkuanku menarik pahanya otomatis dasternya terangkat , kamu tahu apa ? ternyata hani tidak menggunakan CD.
"Aku uda gak tahan mas, lakukan sekarang" Bisiknya. Segera aku menjilati merah muda Meki indah dengan sedikit rambut namun panjang panjang aku basahin dan sibakkan bulu bulu halus dengan lidahku sambil sesekali menyentuh Klitorisnya.
Aku ingin kamu masukan sekarang mas, Jawabnya dangan Segera berusaha membuka celanaku dan memegang penisku. "Tapi aku gak nyaman disini" Ucapku sambil memandangi ruang ruang disekitar ruang tamu ini.
"Yauda yuk kita pindah ruangan didalam" Katanya berdiri dan mengunci ruang tamu tempat kami melakukan pemanasan tadi.
"Siapa takut", dia tersenyum dan berjalan sambil membuka daster tipisnya, aku mengikuti dari belakang , tubuhnya begitu indah halus seperti marmer.
Kami masuk ke sebuah kamar tidur berukuran 5 x 6 meter dan cukup mewah. Yang lebih istimewa adalah adanya cermin besar ( mungkin ukurannya 3 x 2, 5 meter ) di depan tempat tidur. Hani memelukku di depan cermin dan dengan cekatan membuka kemeja, celana dan CD ku. Begitu indah dan erotis, gerakan - gerakan yang kami lakukan terlihat pada cermin itu.
Segera penisku mencuat keras seolah-olah sukacita karena melihat kebebasan. Aku memenuhi semua haus akan hasrat ini, kami menggosok dan saling berciuman. Setelah beberapa saat menyentuh dan disentuh, tubuh Hani yang indah menggeat di tempat tidur sedang menunggu untuk di eksekusi. Aku melanjutkan kegiatanku yang ditangguhkan sebelumnya, berharap bahwa dia akan Mengerti apa yang aku inginkan. Dia seperti mendengar apa yang sedang aku pikirkan, Hani pun segera berbalik dan memposisikan diri pada posisi 69 dia langsung mengulum penisku yang sedang menegang kencang, tanpa rasa ragu dan takut Hani berperang melawan penis ukuran diameter 2,5 sampai 3,5 cm dan panjang 15 - 18 cm.
Ahhh.. aku mendesah menikmati kuluman dan hisapan lembut bibir hani, "Kamu benar benar sangat pintar memuaskan laki laki Han, aku memujinya, sementara dia masih tetap sibuk menghisap penisku. Kemudian hani membasahi Mekinya sendiri dengan air liurnya, Hani sangat Antusiasme. Ohhh, Mass ayo .. iya bangkit dan jongkok diatas miniatur Monasku dicapai dan diarahkan penisku ke lubang senggamanya kemudian ia menggoyangkan naik dan turun dan menggigit dengan bibir mekinya, Aku memegang payudaranya mungil dan meremasnya dengan perlahan, kemudian setelah 3 menit Hani ingin aku mendekap erat tubuhnya dan han tanpaknya telah mencapai Orgasme ketika ia menunggangiku.
Aku membalikkan tubuhnya dengan posisi penis masih tertanam, Hani membantu lebar lebar Gerbang surgawinya dengan diangkat kedua pahanya keatas, aku mundur kemudian penisku kedepan dengan irama kocokan 5x dalam dan 1x ringan akhirnya berhasil ditembus lebih maksimal, "Mas.... Mmmhhhh , lebihh kerasss masss" Dia mengoceh gak karuan.
Hani tertawa sehingga otot otot Vaginanya berdenyut berpartisipasi ritme tertawanya, aku mendorong tubuh hani ke ujung tempat tidur dan menekan penisku semakin dalam, hani berteriak histeris menikmati gaya permainanku, tangannya menarik narik pinggulku seakan menikmati penisku yang sedang bergoyang mengganyang lubang kemaluannya.
Aku mau sampai Han, dia tak sempat mengatakan bahwa aku jangan mengeluarkan sperma ke dalam Rahimnya dan Ahhhhhhhh aku kehilangan ingatanku aku merasa melayang diatas awan untuk beberapa saat hani juga tampaknya telah mencapai Orgasme untuk Kedua kalinya, Setelah itu kami becanda dan mengobrol di tempat tidur setelah pertempuran melelahkan sebelumnya dapat diselesaikan dengan penuh gairah. "Kamu sudah kebangetan deh han" .
"Maad Mas, aku tidak bisa menahan tertawa ketika kamu mengatakan aku sudah mau sampai".
"Hehehe emangnya sudah sampai mana, sampai pasar?"katanya. Udah ah , yok mandi bareng bareng, katanya sambil menciumku manja. Setelah peristiwa itu kami semakin sering bertemu dan Melakukan hubngan Sex di tempat tempat dimanapun asal memungkinkan pasti kamu lakukan, Sampai aku menyelesaikan tuga tugas yang aku jalani baru aku bisa dengan bebas melakukan Peristiwa ML bersama Hani.
No comments:
Post a Comment